Update Info News :
Home » » Presiden Sri Lanka bebaskan lawan politik

Presiden Sri Lanka bebaskan lawan politik

Written By ridwan on Wednesday, May 23, 2012 | 5:11 AM

Sarath FonsekaJenderal Sarath Fonseka dianggap sebagai tokoh yang membasmi pemberontakan Macan Tamil.

Presiden Sri Lanka Mahinda Rajapaksa telah memerintahkan pembebasan mantan panglima angkatan darat Jenderal Sarath Fonseka yang menjalani hukuman penjara.

Seorang juru bicara pemerintah Sri Lanka kepada BBC mengatakan Fonseka akan dibebaskan pada Senin (21/5) setelah semua urusan administrasi formalnya selesai.

Fonseka yang selalu dianggap sebagai tokoh yang mampu menghentikan perang saudara di Sri Lanka dijatuhi hukuman penjara 30 bulan oleh pengadilan militer.

Pengadilan militer menganggap Fonseka telah merencanakan karir politiknya saat masih aktif bertugas di militer.

Selain itu Fonseka juga dianggap terbukti korupsi dalam pembelian sejumlah peralatan militer.

Dan pada November 2011, Fonseka dijatuhi hukuman tambahan tiga tahun penjara karena menyeret menteri pertahanan sekaligus saudara laki-laki presiden, Gothabaya Rajapaksa dalam kejahatan perang.

Fonseka membantah tuduhan ini dan menuding semua hukuman yang dijalani adalah dendam politik akibat dia mencalonkan diri sebagai presiden.

Rekonsiliasi

Menteri Luar Negeri Sri Lanka saat ini tengah berada di Amerika Serikat dan telah bertemu Menlu Hillary Clinton sebagai upaya menghapus adanya tuduhan kejahatan perang yang dilakukan pasukan Sri Lanka dalam perang saudara yang berakhir 2009.

Wartawan BBC di Kolombo, Charles Haviland melaporkan saat bebas nanti Fonseka akan menghadapi masalah baru yaitu tuduhan melakukan pelanggaran HAM seperti yang dilakukan para politisi Sri Lanka lainnya.

Pada Jumat (18/5) seorang pimpinan serikat mahasiswa di kota Jaffna yang berpenduduk mayoritas suku Tamil dipukuli menggunakan besi hanya karena menghadiri sebuah peringatan mengenang ribuan warga sipil yang tewas di bulan-bulan terakhir perang saudara.

Pemimpin partai terbesar Tamil, R Sampanthan mengatakan peringatan kemenangan perang saudara harus disudahi secepatnya.

"Macan Tamil sudah dikalahkan dan semua orang tahu itu. Dan memperingati kemenangan militer setiap tahun tidak akan membantu proses rekonsiliasi," kata Sampanthan.

Perang saudara Sri Lanka pecah pada dekade 1980-an, saat suku Tamil menghendaki pemerintahan terpisah dari Sri Lanka yang didominasi suku Sinhala.

Sebagian besar pertempuran terjadi di kawasan utara yang didominasi Macan Tamil (LTTE). Meski demikian serangkaian aksi bom bunuh diri juga terjadi di Kolomba pada 1990-an.

Perang saudara ini menewaskan lebih dari 70.000 orang dalam beberapa dekade terakhir. Kedua belah pihak patut diduga melakukan kejahatan perang terhadap warga sipil.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2012. Buka Info Gue - All Rights Reserved
Support : Modify by BUKA INFO GUE.