Update Info News :
Home » » Isu SARA Tidak Efektif Mempengaruhi Publik dalam Kampanye Pilkada DKI

Isu SARA Tidak Efektif Mempengaruhi Publik dalam Kampanye Pilkada DKI

Written By ridwan on Monday, May 21, 2012 | 10:35 PM

Jakarta Pilkada DKI adalah ujian bagi kemajemukan dan keterbukaan serta strategi terukur dalam kampanye. Isu Suku, Agama dan Ras (SARA) dinilai tidak efektif untuk mempengaruhi publik.

"Saya kira Pilkada DKI adalah ujian bagi kemajemukan dan keterbukaan. Dalam kampanye modern, saya kira isu agama, ras/suku tidak lagi relevan dan efektif untuk mempengaruhi pilihan publik," kata analis politik Charta Politika Arya Fernandes ketika dihubungi detikcom, Jumat(24/3/2012).

Menurut Arya ada kesamaan yang dapat ditemui dalam kampanye-kampanye sejumlah cagub-cawagub. Pertama, tema kampanye cenderung menggunakan isu-isu utama publik. Tema kampanye sangat catch all.

"Semua kandidat ingin menyasar semua segmen pemilih. Makanya program anti kemacetan, anti-banjir, dan penyediaan transportasi publik yang memadai menjadi tema utama kampanye kandidat," jelas Arya.

Kedua, pemilihan segmentasi pemilih. Kecenderungan yang hampir sama ditemukan di semua kandidat adalah kandidat ingin menyasar pemilih dari semua segmen baik menengah ke bawah maupun ke atas.

"Ketiga, kecenderungan yang hampir ditemui di semua kandidat adalah desain kampanye yang terukur dengan menggunakan cara-cara yang terukur seperti survei atau FGD. Kandidat-kandidat juga menyewa jasa konsultan politik untuk mendongkrak popularitas atau elektabilitas kandidat," ujar Arya.

Arya menambahkan, kecenderungan keempat yang hampir dapat ditemukan di semua kandidat adalah mulai digunakannya negative campaign antara kandidat.

"Kecenderungan negative campaign atau attacking campaign akan semakin meningkat menjelang pilkada. Tentu kita berharap negative campaign tak berujung pada black campaign," kata Arya.

Arya menambahkan Pilkada DKI dapat menjadi eksperimen dan etalase kampanye yang berarti bagi kandidat di daerah lain. Tak mengherankan bila banyak yang memberikan perhatian khusus bagi Pilkada DKI.

"Pilkada DKI seperti "shopping mall". Semua mata kini seperti tertuju pada DKI. Bahkan, Pilkada DKI juga menjadi daya tarik tersendiri bagi media cetak maupun elektronik. Saya kira desain dan instrumen kampanye di Pilkada DKI akan menjadi etalase bagi kandidat-kandidat di daerah lain. Tentu dengan modifikasi sesuai dengan konteks daerah," kata Arya.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2012. Buka Info Gue - All Rights Reserved
Support : Modify by BUKA INFO GUE.